Wednesday 18 June 2014

Wisata Budaya Kampung Kuta Adat Tambaksari Ciamis

Kampung kuta berada di wilayah kabupaten ciamis,kecamatan tambaksari,desa karangpaningal. Di utara berbatasan dengan dusun cibodas,dibarat dengan dusun margamulya diselatan dengan sungai cijolang langsung berbatasan dengan jawa tengah
Menurut cerita para sesepuh kampung kuta adat erat kaitanya dengan kerajaan galuh.Dulu prabu galuh Ajar sukaresi hendak menjadikan kampung kuta sebagai pusat kerajaanya.setelah persiapan pembangunan selesai keinginan ini di sanggah oleh para ponggawa kerajaan karena ditemukanya lembah yang dikelilingi tebing dan ini membantah syarat utama yaitu pusat kerajaan harus memenuhi persyaratan patang ewu domas.
Akhirnya sang prabu memutuskan mencari tempat lain,dan ia membawa sekepal tanah kampung kuta yang berwarna hitam sebagai kenang kenangan. Dalam pencarian tempat prabu dan rombongan menemukan tempat yang tinggi dan melihat sekeliling apakah tempat itu cocok untuk istana ,tempat ini sekarang bernama "tenjolaya" ia melemparkan tanah yang dibawa dari kuta ke arah barat dan jatuh disuatu tempat bertanah merah sekarang tempat itu bernama "kepel" dan tanahnya berubah hitam sesuai tanah kuta. Setelah pencarian sekian lama akhirnya di putuskan pusat kerajaan galuh didirikan ditepian pertemusn sungai cimuntur dan citanduy yang tanahnya subur.

Kampung kuta yang gagal dijadikan pusat kerajaan galuh tercium oleh raja cirebon dan mengirimkan utusan yaitu Aki Bumi dan raja cirebon berpesan "Apabila ada kerajaan lain yang lebih duluan menjaga kuta maka jangan memaksa tapi tidak boleh kembali ke cirebon sampai mati tinggal di wilayah itu. Ternyata diwaktu hampir sama raja solo juga mengirim utusan dengan misi dan pesan yang sama,utusanya bernama Batasela. Perjalanan lintas batas dari jawa tengah ke wilayah jabar oleh Tuan batasela melewati sungai cijolang,hingga kini masyarakat jateng dan jabar juga terus menggunakan jalan itu.area sungai yang disebrangi tuan batasela disebut pongpet hingga kini .

Tuan batasela kalah cepat oleh aki Bumi dari Kerajaan cirebon yang lebih dulu sampai di kuta,aki bumi pun jadi pemimpin disana dan melakukan penertiban adat dan pembangunan lainya. Tuan batasela yang kalah cepat pun terlantar dikampung sebelah utara kuta. Suatu ketika Tuan batasela kekurangan makanan dan meminta bantuan masyarakat sekitar,naas tak ada yang mau membantu hingga sumpah serapah Tuan batasela pun keluar " Ga bakal ada yang kaya di kampung ini" hingga akhirnya Tuan Batasela harakiri alias bunuh diri dengan keris.dari tubuhnya memancar darah berwarna putih.tempat bunuh dirinya kini bernama cibodas. Setelah lama dipimpin aki bumi hinnga wafat,kerajaan cirebon memutuskan penerusnya adalah orang kepercayaan aki bumi dan turunanya.

Adat istiadat warisan leluhur ini masih dipegang teguh masyarakat kuta. Kata pamali (tidak boleh) adalah sakral tak boleh dilanggar. Bangunan kampung kuta sangat khas dengan mayoritas beratap ijuk pohon aren.dan gula aren adalah ciri khas oleh-oleh dari sana.
Hal hal pamali yang tidak boleh di langgar diantaranya berkata kasar di wilayah adat,pakai sandal di hutan adat dan.lain sebagainya sesuai larangan kuncen.
Seperti di cijolang yang pernah di lewati Tuan Batasela.pongpet adalah sungai yang mengalir dibawah batu besar dimana batu itu sebagai penghubung dua daratan.konon dipercaya benda apapun yang masuk ke pongpet akan hancur lebur. Hingga kini cerita itu masih dipercayai.

Di Era presiden Megawati kampung kuta mendapat penghargaan kalpataru sebagai pelestari lingkungan.








No comments:

Post a Comment